Mengupas Realitas Generasi Z di Dunia Kerja

Mengupas Realitas Generasi Z di Dunia Kerja

Smallest Font
Largest Font

Harazakida.com - Mencari pekerjaan di era modern ini, terutama bagi mereka yang baru lulus dari perguruan tinggi, merupakan tantangan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Persaingan yang ketat di pasar tenaga kerja, dengan banyaknya syarat dan keterampilan yang diminta oleh perusahaan, membuat banyak generasi muda terjebak dalam situasi pengangguran. Di sisi lain, meskipun sulit untuk mendapatkan pekerjaan, ada fakta mengejutkan mengenai sikap Gen Z terhadap pekerjaan yang mereka miliki saat ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa banyak generasi Z memilih untuk resign dari pekerjaan mereka, meski baru mendapatkan kesempatan kerja.

"Banyak Gen Z ingin resign karena gaji rendah, kurangnya penghargaan, dan ketidakcocokan dengan pekerjaan, memicu pencarian peluang lebih baik."

Survei Mengenai Sikap Gen Z Terhadap Pekerjaan

Sebuah survei yang dilakukan oleh Jakpat menunjukkan hasil yang menarik: sekitar 8% responden Gen Z merencanakan untuk resign setelah menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Survei ini mengungkapkan bahwa 10% dari mereka ingin mengundurkan diri dalam enam bulan ke depan, 8% lainnya berencana keluar dalam satu tahun, dan 34% masih ingin resign namun belum menentukan waktu yang pasti. Hanya 41% responden yang tidak memiliki rencana untuk mengundurkan diri.

Mengapa Banyak Gen Z Ingin Resign?

Mengupas Realitas Generasi Z di Dunia Kerja
Mengupas Realitas Generasi Z di Dunia Kerja

Setelah melihat angka-angka tersebut, timbul pertanyaan: apa yang menjadi alasan utama bagi Gen Z untuk mengundurkan diri? Mari kita bahas beberapa faktor yang berkontribusi terhadap keputusan ini.

1. Gaji yang Tidak Memadai

Salah satu alasan yang paling umum di balik keputusan Gen Z untuk resign adalah gaji yang tidak memadai. Banyak dari mereka merasa bahwa gaji yang diterima tidak sebanding dengan beban kerja yang mereka hadapi. Ini menjadi masalah signifikan, terutama ketika tanggung jawab semakin meningkat, tetapi kompensasi tidak mengalami perubahan yang sama. Pekerja yang merasa tidak dihargai karena gaji yang rendah cenderung cepat merasa lelah dan tidak mampu menyelesaikan tanggung jawab dengan baik.

Negosiasi gaji adalah hal umum yang dilakukan sebelum perjanjian kerja. Namun, banyak pekerja muda menemukan bahwa setelah mereka memulai pekerjaan, beban kerja seringkali tidak seimbang dengan apa yang mereka terima. Hal ini membuat banyak dari mereka merasa terjebak dalam posisi yang tidak memuaskan.

2. Mencari Kesempatan yang Lebih Baik

Sebanyak 27% responden mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk resign karena telah menerima tawaran pekerjaan lain yang lebih baik. Di pasar kerja yang kompetitif, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi dan prospek karier yang lebih menjanjikan selalu menjadi magnet bagi para pencari kerja. Ketika sebuah peluang menarik datang, sulit untuk menolaknya, terutama bagi generasi muda yang berambisi.

3. Ketidaksesuaian Bidang Pekerjaan

Sekitar 26% responden mengaku bahwa pekerjaan mereka saat ini tidak sesuai dengan minat atau bidang yang mereka inginkan. Melakukan pekerjaan yang tidak disukai bisa menimbulkan stres dan tekanan mental yang buruk bagi kesehatan. Ketidakcocokan ini sering kali membuat mereka merasa tidak berdaya, sehingga memilih untuk mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan passion mereka.

4. Rasa Tidak Dihargai di Tempat Kerja

Rasa dihargai di tempat kerja adalah faktor penting dalam motivasi kerja. Sayangnya, 26% responden merasa bahwa mereka tidak mendapatkan penghargaan yang layak. Hal-hal kecil, seperti pujian dari atasan atau rekan kerja, dapat meningkatkan semangat kerja seseorang. Ketika hal ini tidak ada, output kerja pun dapat terpengaruh, dan mereka merasa tidak termotivasi untuk berkontribusi lebih.

5. Beban Kerja yang Berlebihan

Beban kerja yang terlalu banyak juga menjadi alasan bagi 26% responden Gen Z untuk mundur dari pekerjaan. Burnout akibat tanggung jawab yang tinggi sering kali membuat seseorang merasa tertekan dan akhirnya memutuskan untuk keluar. Dalam dunia kerja yang kompetitif, beban yang tidak seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat mengakibatkan stres yang berkepanjangan.

6. Ketidakjelasan Jenjang Karier

Sebanyak 25% responden mengungkapkan keinginan untuk keluar karena merasa tidak ada jenjang karier yang menjanjikan. Setiap pekerja pasti ingin memiliki visi jangka panjang dan tidak ingin terjebak di posisi yang sama selamanya. Tanpa prospek karier yang jelas, banyak Gen Z yang merasa putus asa dan memutuskan untuk mencari peluang lain yang menawarkan pertumbuhan.

7. Alasan Lain

Selain alasan yang telah disebutkan, ada beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi keputusan Gen Z untuk mengundurkan diri. Beberapa di antaranya termasuk kontrak yang sudah selesai, lingkungan kerja yang tidak sehat, rasa bosan, dan ketidakcocokan dengan atasan. Semua ini menjadi pertimbangan penting yang dapat memengaruhi keputusan mereka untuk berpindah pekerjaan.

Dampak Keputusan Resign pada Karier dan Kehidupan

Keputusan untuk resign dari pekerjaan bukanlah hal yang sepele. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, termasuk dampak pada karier jangka panjang dan stabilitas keuangan. Bagi Gen Z, memilih untuk keluar dari pekerjaan tidak hanya berdampak pada keadaan finansial mereka, tetapi juga dapat memengaruhi mental dan emosional mereka.

Kesehatan Mental

Lingkungan kerja yang tidak sehat, beban kerja yang berlebihan, dan kurangnya penghargaan dapat mengarah pada masalah kesehatan mental, seperti stres, kecemasan, dan depresi. Ketika seseorang merasa tidak puas dengan pekerjaannya, kesehatan mental mereka dapat terganggu, sehingga keputusan untuk resign bisa menjadi langkah yang penting untuk pemulihan.

Karier Jangka Panjang

Meskipun resign dari pekerjaan bisa menjadi keputusan yang sulit, hal ini juga bisa membuka peluang baru. Banyak Gen Z yang percaya bahwa berpindah pekerjaan dapat memberikan pengalaman dan keterampilan baru yang bermanfaat bagi karier mereka di masa depan. Dengan terus mencari peluang yang lebih baik, mereka dapat membangun portofolio yang lebih kuat dan mendapatkan posisi yang lebih memuaskan.

Penutup

Dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, generasi Z memiliki alasan yang kuat untuk memilih resign dari pekerjaan mereka. Gaji yang tidak memadai, kurangnya penghargaan, dan ketidakjelasan jenjang karier adalah beberapa faktor utama yang memengaruhi keputusan ini. Di tengah tantangan tersebut, penting bagi perusahaan untuk memahami kebutuhan dan harapan generasi muda, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan memberikan penghargaan yang layak.

Mencari dan mempertahankan pekerjaan bukan hanya soal uang, tetapi juga soal bagaimana seseorang merasa dihargai dan memiliki masa depan yang cerah. Oleh karena itu, bagi para pekerja muda, memilih untuk resign bisa menjadi langkah penting untuk mencapai tujuan karier dan kesehatan mental yang lebih baik. Semoga artikel ini memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang realitas yang dihadapi generasi muda di dunia kerja saat ini.***

SUMBER

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow