Janji Pramono Anung Jadikan Ojek Online Sebagai Pekerjaan Formal dengan Gaji UMR

Harazakida.com - Calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, baru-baru ini mencuri perhatian publik dengan sebuah janji ambisius terkait ojek online (ojol). Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada Senin pagi (16/9), Pramono mengungkapkan rencananya untuk mengubah status ojol menjadi pekerjaan formal jika ia terpilih sebagai gubernur.

Rencana Transformasi Pekerjaan Ojol

Menurut Pramono, ojek online selama ini belum mendapatkan pengakuan sebagai pekerjaan formal. Hal ini menyebabkan para pengemudi ojol tidak memiliki kepastian pendapatan dan perlindungan pekerjaan yang layak. Dalam pandangannya, salah satu cara untuk memperbaiki kondisi ini adalah dengan menjadikan pekerjaan ojol sebagai pekerjaan formal.

"Pada ojol saya ingin melakukan perubahan yang mendasar. Ojol selama ini kan menjadi bukan pekerja yang formal, dalam konteks pemikiran saya di IKN, kami juga membahas bahwa ojol akan menjadi formal," ujar Pramono saat ditemui di car free day (CFD) Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Kepastian Pendapatan dan Perlindungan Pekerjaan

Pramono menilai bahwa dengan menjadikan ojol sebagai pekerjaan formal, pengemudi ojol akan mendapatkan kepastian pendapatan yang lebih baik. Dalam sistem yang direncanakan, para pengemudi akan menerima gaji rutin dari perusahaan, dengan standar minimum sesuai Upah Minimum Regional (UMR).

"Kalau formal maka pendapatannya minimum UMR. Kemudian, diatur bisa lebih dari itu. Jadi, pemerintah sedang merumuskan itu. Nah, kalau nanti saya menjadi Gubernur Jakarta, saya akan mendorong itu. Sehingga ada kepastian pendapatan dan juga pelayanan kepada ojol ini dilakukan oleh pemerintah," imbuhnya.

Langkah Konkrit dan Dukungan dari Rano Karno

Rencana ambisius ini tidak datang begitu saja. Pramono Anung dan wakilnya, Rano Karno, telah berusaha mendengarkan aspirasi langsung dari para pengemudi ojol. Rano Karno diketahui telah bertemu dengan komunitas ojol di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, pada awal September 2024. Pertemuan tersebut menjadi salah satu langkah awal dalam merumuskan kebijakan yang lebih mendukung kesejahteraan pengemudi ojol.

Tanggapan dan Harapan

Rencana ini tentunya disambut dengan berbagai tanggapan. Bagi sebagian pengemudi ojol, ini adalah sebuah harapan untuk perbaikan nasib mereka. Selama ini, banyak pengemudi ojol yang merasa tidak mendapatkan perlindungan dan pengakuan yang memadai dari pemerintah maupun perusahaan tempat mereka bekerja.

Namun, ada juga kekhawatiran tentang bagaimana implementasi rencana ini akan berjalan. Mengubah status pekerjaan ojol menjadi pekerjaan formal memerlukan perubahan kebijakan yang signifikan dan koordinasi antara berbagai pihak, termasuk perusahaan ojol dan pemerintah daerah.

Apa Itu Ojek Online dan Kenapa Penting?

Ojek online adalah layanan transportasi yang memanfaatkan aplikasi digital untuk memesan jasa transportasi sepeda motor. Layanan ini sangat populer di kota-kota besar seperti Jakarta karena kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan. Para pengemudi ojol, yang sering kali bekerja sebagai freelancer, memainkan peran penting dalam mobilitas perkotaan, mulai dari mengantar penumpang hingga mengantarkan barang.

Dengan menjadikan pekerjaan ojol sebagai pekerjaan formal, Pramono Anung berharap bisa meningkatkan kualitas hidup para pengemudi dan memberikan mereka perlindungan yang lebih baik. Langkah ini juga bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam memperlakukan pekerja di sektor informal.

Kesimpulan

Janji Pramono Anung untuk menjadikan ojek online sebagai pekerjaan formal adalah sebuah langkah besar menuju perbaikan kesejahteraan para pengemudi ojol. Dengan memastikan adanya kepastian pendapatan dan perlindungan pekerjaan, diharapkan akan tercipta kondisi kerja yang lebih adil dan berkelanjutan. Tentunya, semua ini masih memerlukan dukungan dan implementasi yang matang untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Kita tunggu saja bagaimana rencana ini akan berjalan jika Pramono Anung terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta. Sementara itu, pengemudi ojol dan masyarakat umum akan terus mengikuti perkembangan ini dengan harapan akan ada perubahan positif dalam sektor pekerjaan ini.***