Gen Z, Orang Tua, dan Lamaran Kerja: Mengapa Mereka Perlu Terlibat?
-
- Kenapa Gen Z Bisa Begitu Bergantung pada Orang Tua?
- Apa Sih Alasan di Balik Ketergantungan Ini?
- Kebiasaan Ini Bisa Membuat Gen Z Kurang Siap Mental, Loh
- Orang Tua, Bisa Membantu Tanpa Membuat Mereka Terlalu Bergantung
- Peran Ibu: Lebih Terlibat dalam Proses Pencarian Kerja
- Tantangan Bagi Gen Z: Membangun Kemandirian yang Sebenarnya
- Membangun Kemandirian dalam Dunia Kerja: Sebuah Langkah yang Tak Bisa Dihindari
Harazakida.com - Kamu pasti pernah dengar istilah "digital native" untuk menyebut generasi yang tumbuh besar dengan teknologi, kan? Nah, Gen Z—mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012—adalah salah satu contoh terbaik dari generasi yang super melek teknologi. Dari mencari pekerjaan hingga wawancara kerja yang serba virtual, semuanya bisa dilakukan hanya dengan ujung jari. Tapi, ada yang menarik nih. Ternyata, meski sudah jago banget soal teknologi, Gen Z masih merasa perlu minta bantuan orang tua saat melamar pekerjaan. Kok bisa?
"Gen Z masih banyak bergantung pada orang tua saat melamar kerja, meski sudah melek teknologi. Diperlukan bimbingan tanpa mengurangi kemandirian mereka."
Kenapa Gen Z Bisa Begitu Bergantung pada Orang Tua?
Pernah nggak sih, kamu ngerasa sudah siap menghadapi tantangan besar, tapi malah merasa cemas dan butuh orang untuk memberikan dukungan? Nah, inilah yang dialami banyak Gen Z saat mereka terjun ke dunia kerja. Meski dunia digital memberikan kemudahan luar biasa dalam mencari pekerjaan, kenyataannya, Gen Z justru merasa semakin tertekan karena kompetisi yang ketat dan ekspektasi yang tinggi.
Berdasarkan sebuah survei terhadap ribuan Gen Z di Amerika Serikat, hampir 70% dari mereka mengaku meminta bantuan orang tua untuk mencari pekerjaan atau bahkan menulis surat lamaran. 25% di antaranya pernah membawa orang tua ke wawancara kerja, dan 16% lainnya meminta orang tua mengirimkan surat lamaran atas nama mereka! Wah, fenomena ini jelas menunjukkan bahwa meskipun melek teknologi, mereka masih merasa butuh dukungan dari orang tua untuk hal-hal yang sangat dasar, seperti melamar kerja.
Apa Sih Alasan di Balik Ketergantungan Ini?
Para ahli menyebutkan beberapa faktor yang memengaruhi mengapa Gen Z lebih bergantung pada orang tua dalam hal melamar pekerjaan. Salah satu alasan terbesar adalah ketidakstabilan ekonomi yang mereka hadapi. Dihadapkan dengan dunia kerja yang penuh ketidakpastian dan persaingan yang makin ketat, Gen Z merasa lebih aman jika mendapat dukungan praktis dan emosional dari orang tua mereka. Hal ini tak jarang membuat mereka merasa lebih yakin dan nyaman dalam menjalani proses pencarian kerja.
Namun, ada yang perlu diingat juga, loh. Mengandalkan orang tua dalam hal ini, bisa berdampak buruk terhadap kredibilitas mereka di mata calon pemberi kerja. "Independensi dan inisiatif adalah kualitas yang sangat dihargai di dunia profesional. Jika pelamar melibatkan orang tua terlalu banyak, itu bisa memengaruhi cara mereka dinilai," kata Francisco Tobon, seorang ahli karier.
Kebiasaan Ini Bisa Membuat Gen Z Kurang Siap Mental, Loh
Memang, dunia kerja zaman sekarang semakin kompetitif, dan untuk bisa bertahan, kita harus punya keterampilan dan kesiapan yang matang. Nah, di sinilah tantangan bagi Gen Z yang terlalu bergantung pada orang tua. Ketika mereka terus-menerus meminta bantuan orang tua, mereka bisa jadi kurang terlatih untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di dunia kerja nanti.
Bayangkan kalau Gen Z terus mengandalkan orang tua untuk menulis surat lamaran atau bahkan menghadiri wawancara! Tentu saja, hal ini bisa menurunkan kepercayaan diri mereka untuk tampil mandiri dan profesional. Padahal, keberanian untuk menunjukkan kemandirian dan mengambil inisiatif adalah kunci sukses dalam dunia kerja.
Orang Tua, Bisa Membantu Tanpa Membuat Mereka Terlalu Bergantung
Tapi, bukan berarti orang tua nggak bisa bantu, loh. Ada cara yang jauh lebih bijak agar orang tua tetap mendukung tanpa membuat anak terlalu bergantung. Misalnya, orang tua bisa membantu dengan memberikan arahan dalam memilih pekerjaan atau mendiskusikan strategi mencari pekerjaan yang efektif. Namun, yang terpenting adalah agar anak tetap mengambil alih proses penting seperti menulis surat lamaran atau menjawab pertanyaan wawancara sendiri.
"Orang tua bisa membantu dengan memberikan masukan pada surat lamaran atau memberikan tips wawancara, tapi anak harus tetap melakukannya sendiri. Jangan langsung lakukan semuanya untuk mereka," saran Tobon. Dengan cara ini, orang tua tetap memberikan dukungan tanpa mengambil alih kendali, sehingga anak-anak mereka bisa belajar mandiri.
Peran Ibu: Lebih Terlibat dalam Proses Pencarian Kerja
Menariknya, survei tersebut juga mengungkap bahwa sebagian besar orang tua yang membantu Gen Z adalah ibu mereka. Seperti yang kita tahu, ibu sering menjadi sosok yang lebih terlibat dalam kehidupan sehari-hari anak, memberikan dukungan emosional, dan lebih aktif dalam memberikan arahan, termasuk dalam hal karier.
Menurut survei, 83% dari Gen Z yang disurvei mengakui bahwa keberhasilan mereka dalam mendapatkan pekerjaan sangat dipengaruhi oleh peran orang tua, terutama ibu. Ibu cenderung lebih sensitif terhadap kebutuhan emosional anak dan memberikan dukungan lebih dalam menghadapi tantangan besar seperti mencari pekerjaan.
Tantangan Bagi Gen Z: Membangun Kemandirian yang Sebenarnya
Jadi, apakah kita bisa membiarkan fenomena ketergantungan ini terus berlangsung? Tentu saja tidak! Untuk bisa sukses di dunia kerja, Gen Z harus mulai membangun kemandirian sejak dini. Dunia profesional itu penuh tantangan dan perubahan yang cepat. Kalau mereka terus-menerus bergantung pada orang tua, mereka akan kesulitan menghadapi situasi yang lebih rumit di masa depan.
Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Ini?
Bagi orang tua, peran mereka sangat penting dalam mempersiapkan anak untuk mandiri. Alih-alih selalu terlibat dalam setiap langkah, orang tua bisa memberikan bimbingan dan dukungan yang lebih edukatif. Contohnya, mereka bisa membantu anak-anak mereka untuk menulis CV yang menarik, memberi saran tentang cara menghadapi wawancara, atau mengarahkan mereka untuk mencari peluang karier sesuai minat dan keahlian.
Namun, yang paling penting adalah memberi mereka ruang untuk berlatih, mengambil keputusan sendiri, dan belajar dari pengalaman mereka. Proses ini penting agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Membangun Kemandirian dalam Dunia Kerja: Sebuah Langkah yang Tak Bisa Dihindari
Walaupun Gen Z memiliki tantangan besar dalam memasuki dunia kerja yang serba cepat dan kompetitif ini, mereka juga memiliki potensi yang luar biasa berkat keterampilan digital mereka. Namun, untuk bisa berhasil, mereka perlu belajar menjadi lebih mandiri, mengambil inisiatif, dan membangun kredibilitas pribadi mereka.
Dukungan orang tua memang penting, tapi itu harus dalam bentuk yang mendidik dan mengarahkan, bukan mengontrol sepenuhnya. Dengan bimbingan yang tepat, Gen Z bisa tumbuh menjadi individu yang lebih siap menghadapi dunia kerja dengan percaya diri dan kemandirian.
Gen Z memang menghadapi banyak tantangan, tetapi mereka juga memiliki banyak kesempatan. Dengan dukungan orang tua yang tepat dan peran serta yang bijaksana dalam proses pencarian kerja, Gen Z dapat mengembangkan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses di dunia profesional. Orang tua bisa menjadi pembimbing yang baik, tetapi mereka harus memberi ruang bagi anak-anak mereka untuk belajar mandiri, bertanggung jawab, dan menghadapinya tanpa rasa takut. Karena, pada akhirnya, keberhasilan sejati datang dari kemampuan untuk berdiri di kaki sendiri.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow