Dampak Artificial Intelligence (AI) terhadap Pekerjaan di Masa Depan

Dampak Artificial Intelligence (AI) terhadap Pekerjaan di Masa Depan

Smallest Font
Largest Font

Harazakida.com - Sejak beberapa tahun terakhir, Artificial Intelligence (AI) telah menjadi topik hangat di berbagai kalangan. Dari pembicaraan di kedai kopi hingga forum bisnis, semua orang sepertinya ingin tahu tentang teknologi yang satu ini. Di balik semua kecanggihan dan pesonanya, ada berbagai pandangan, terutama mengenai dampaknya terhadap dunia kerja. Banyak yang khawatir bahwa AI akan mengambil alih pekerjaan manusia, dan prediksi ini bukan sekadar omong kosong.

Laporan dari McKinsey Global Institute memprediksi bahwa sekitar puluhan juta orang di Amerika Serikat (AS) akan menghadapi transisi pekerjaan pada tahun 2030. Transisi ini berarti bahwa pekerjaan tertentu akan hilang atau berubah secara signifikan akibat adanya AI. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai pekerjaan apa saja yang mungkin tergantikan dan bagaimana kita bisa bersiap untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan teknologi ini.

AI diprediksi akan menggantikan banyak pekerjaan di masa depan, termasuk juru tulis, kasir, dan buruh pabrik, tetapi juga menciptakan peluang baru.

AI dan Otomatisasi

Sebelum membahas lebih jauh, penting untuk memahami apa itu AI dan otomatisasi. AI adalah cabang dari ilmu komputer yang berfokus pada penciptaan sistem yang bisa berpikir dan belajar seperti manusia. Sementara itu, otomatisasi adalah proses menggunakan teknologi untuk menggantikan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia. Gabungan keduanya telah menciptakan sebuah revolusi industri yang baru.

Menurut laporan McKinsey, otomatisasi dapat menggantikan sekitar 30% dari jam kerja di ekonomi AS. Angka yang cukup mencengangkan, bukan? Ini menunjukkan bahwa banyak pekerjaan yang sebelumnya dianggap aman mulai menghadapi tantangan baru.

Pekerjaan yang Mungkin Tergantikan oleh AI

Dampak Artificial Intelligence (AI) terhadap Pekerjaan di Masa Depan
Dampak Artificial Intelligence (AI) terhadap Pekerjaan di Masa Depan

Berdasarkan laporan dari Wealthup, ada beberapa jenis pekerjaan yang diprediksi akan tergantikan oleh perkembangan AI. Berikut adalah enam jenis pekerjaan yang perlu kita waspadai:

1. Juru Tulis (Resepsionis, Pengarsipan, Penggajian, dll)

Pekerjaan juru tulis melibatkan tugas-tugas administratif yang seringkali bersifat berulang. Dengan adanya sistem otomatis yang semakin canggih, permintaan untuk posisi ini diperkirakan akan menurun secara signifikan. McKinsey memperkirakan bahwa jumlah juru tulis akan berkurang sebanyak 1,6 juta pada tahun 2030. Spesifiknya, juru tulis keuangan diperkirakan akan menurun lebih dari 14%, sementara juru tulis arsip dan penggajian akan mengalami penurunan hingga 16%.

Mengapa Juru Tulis Rentan?
Karena banyak tugas yang dilakukan oleh juru tulis dapat diotomatisasi, seperti pengarsipan dan pengolahan data. Ini membuat posisi mereka lebih mudah tergantikan oleh perangkat lunak yang lebih efisien.

2. Penjaga Toko Fisik

Di era belanja online, keberadaan penjaga toko fisik mulai dipertanyakan. Mereka biasanya membantu pelanggan menemukan produk dan memproses pembayaran. Namun, McKinsey memprediksi bahwa sekitar 830 ribu pekerjaan ini akan hilang di AS pada tahun 2030. Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) bahkan memperkirakan penurunan 2,2% atau sekitar 80 ribu pekerjaan pada tahun 2032.

Faktor Penyebabnya:
Peningkatan belanja online dan penggunaan teknologi pembayaran otomatis menyebabkan kebutuhan akan penjaga toko fisik semakin berkurang.

3. Asisten Administratif

Asisten administratif memiliki peran penting dalam berbagai industri, seperti menjadwalkan janji temu dan menyusun korespondensi. Namun, seiring perkembangan AI, posisi ini juga diprediksi akan berkurang hingga 710 ribu pada tahun 2030. Dalam sektor hukum, penurunan diperkirakan mencapai 22% pada tahun 2032.

Tugas yang Dapat Diotomatisasi:
Banyak tugas rutin yang dilakukan oleh asisten administratif dapat diotomatisasi, seperti pengaturan jadwal dan pengolahan dokumen.

4. Kasir

Pekerjaan kasir adalah salah satu yang paling terlihat dampak otomatisasi. Dengan munculnya teknologi seperti mesin kasir mandiri, McKinsey memprediksi pengurangan 630 ribu pekerjaan kasir pada tahun 2030. BLS mencatat bahwa sekitar 348.100 pekerjaan kasir mungkin hilang pada tahun 2032.

Perubahan dalam Kebiasaan Belanja:
Tren belanja yang semakin mengarah ke digitalisasi membuat pekerjaan kasir semakin terancam.

5. Buruh Pabrik

Pekerjaan buruh pabrik, yang seringkali melibatkan tugas manual di jalur perakitan, juga sangat rentan terhadap otomatisasi. McKinsey mencatat bahwa 36% jam kerja di sektor manufaktur bisa dipengaruhi oleh teknologi AI. BLS memprediksi penurunan pekerjaan di sektor ini mencapai 9,3% dalam periode 2022-2032.

Dampak Otomatisasi:
Pekerjaan di pabrik seringkali berulang dan dapat dilakukan oleh robot, membuatnya rentan terhadap penggantian.

6. Layanan Makanan

Industri layanan makanan mencakup restoran, katering, dan berbagai layanan makanan lainnya. Sayangnya, industri ini juga sangat mungkin tergantikan oleh otomatisasi. McKinsey menyebutkan bahwa BLS memperkirakan penurunan sekitar 4,8% pada tahun 2032.

Mengapa Rentan?
Karena banyak tugas dalam layanan makanan yang bersifat fisik dan dapat diprediksi, seperti penyajian makanan dan pengantaran.

Peluang Baru di Era AI

Meskipun banyak pekerjaan yang mungkin tergantikan, penting untuk diingat bahwa perkembangan teknologi juga akan menciptakan peluang baru. Saat beberapa pekerjaan hilang, akan muncul kebutuhan akan tenaga kerja di bidang lain, seperti:

  • Pengembangan Software: Permintaan untuk programmer dan pengembang software semakin meningkat.
  • Analisis Data: Dengan semakin banyak data yang dihasilkan, kebutuhan untuk menganalisis data juga akan meningkat.
  • Pemeliharaan AI: Teknisi yang mampu merawat dan memperbaiki sistem AI akan menjadi sangat diperlukan.

Persiapan untuk Masa Depan

Bagaimana kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan ini? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Terus Belajar: Pendidikan dan pelatihan ulang menjadi kunci untuk tetap relevan di pasar kerja yang terus berubah. Kursus online dan pelatihan di bidang teknologi bisa sangat membantu.

  2. Kembangkan Keterampilan Baru: Fokus pada pengembangan keterampilan yang sulit untuk diotomatisasi, seperti kreativitas, kemampuan interpersonal, dan pemecahan masalah.

  3. Fleksibilitas: Siap untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Fleksibilitas dalam memilih karir atau bidang baru dapat menjadi aset yang berharga.

  4. Jaringan dan Koneksi: Membangun jaringan profesional yang kuat bisa membuka peluang baru dan memberikan informasi tentang tren di industri.

Penutup

Dampak AI terhadap dunia kerja memang sangat nyata dan signifikan. Meskipun beberapa pekerjaan mungkin hilang, banyak juga peluang baru yang akan muncul. Dengan mengadopsi sikap positif dan bersiap menghadapi perubahan, kita dapat menemukan tempat kita di dunia yang semakin dipenuhi teknologi.

Menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian ini, yang terpenting adalah kita tidak hanya berfokus pada apa yang hilang, tetapi juga pada apa yang bisa kita ciptakan dan capai. Mari sambut era baru ini dengan semangat belajar dan inovasi!.***

REFERENSI

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Paling Banyak Dilihat