Ciptakan Pekerjaan Layak untuk Songsong Masa Depan Indonesia Sejahtera

Ciptakan Pekerjaan Layak untuk Songsong Masa Depan Indonesia Sejahtera

Smallest Font
Largest Font

Harazakida.com - Seiring dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia yang akan meningkat pesat dalam beberapa dekade ke depan, pemerintah dan masyarakat perlu memikirkan strategi yang matang untuk menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas. Ini menjadi semakin penting karena bonus demografi yang akan datang dapat menjadi peluang besar jika dikelola dengan baik, namun juga bisa menjadi tantangan jika tidak diantisipasi dengan serius.

Proyeksi Penduduk Indonesia: Menyongsong Masa Depan

Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 328 juta jiwa pada tahun 2050, sebuah lonjakan yang signifikan dari angka saat ini. Hal ini menandakan bahwa kita harus siap menghadapi perubahan besar dalam struktur demografi negara kita.

Penduduk usia produktif, yaitu mereka yang berusia antara 15 hingga 64 tahun, akan menjadi bagian terbesar dari populasi. Pada tahun 2024, kelompok ini sudah mencakup 69,05% dari total penduduk. Sayangnya, meskipun jumlahnya besar, rasio ketergantungan—yaitu perbandingan antara penduduk usia produktif dan nonproduktif—juga akan meningkat. Pada tahun 2024, rasio ini berada di angka 44,82, yang akan meningkat menjadi 54,13 pada tahun 2050. Ini berarti setiap 100 penduduk usia produktif akan menanggung 54 penduduk usia nonproduktif.

Tantangan Ketenagakerjaan di Indonesia

Berdasarkan Survei Ketenagakerjaan Nasional (Sakernas) yang dilakukan oleh BPS, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2023 menunjukkan penurunan menjadi 5,32%. Ini menunjukkan adanya peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja. Namun, masalah utama yang masih harus dihadapi adalah kualitas pekerjaan itu sendiri.

Pekerjaan layak didefinisikan sebagai pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria penting: produktivitas kerja, hak-hak asasi manusia, upah yang adil, keamanan kerja, perlindungan sosial, dan kebebasan untuk berorganisasi serta terlibat dalam pengambilan keputusan. Sayangnya, mayoritas penduduk Indonesia masih terlibat dalam sektor informal yang sering kali tidak menawarkan perlindungan sosial atau imbalan kerja yang memadai.

Pada tahun 2023, sekitar 59,11% penduduk bekerja di sektor informal. Ini sebagian besar disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah di kalangan angkatan kerja. Sekitar 52,14% angkatan kerja hanya memiliki pendidikan tingkat dasar. Kelompok ini lebih cenderung terjebak dalam pekerjaan informal dibandingkan mereka yang memiliki pendidikan lebih tinggi.

Pendidikan dan Keterampilan: Kunci Menuju Pekerjaan Layak

Salah satu faktor kunci dalam akses ke pekerjaan layak adalah tingkat pendidikan. Sakernas menunjukkan bahwa kelompok penduduk dengan pendidikan tinggi memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan formal dibandingkan mereka yang hanya memiliki pendidikan dasar. Misalnya, pada tahun 2023, persentase penduduk dengan tamatan perguruan tinggi yang bekerja di sektor informal hanya sekitar 19,22%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tamatan SD ke bawah (80,21%).

Namun, meskipun pendidikan tinggi memberikan keuntungan dalam mendapatkan pekerjaan formal, ini bukanlah satu-satunya faktor. Peningkatan keterampilan, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal, juga sangat penting. Keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja akan membantu meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan layak dan upah yang lebih baik.

Upah dan Kesejahteraan: Menuju Pekerjaan yang Adil

Masalah lain yang perlu diperhatikan adalah upah. Pada tahun 2023, sekitar 27,57% buruh, karyawan, atau pegawai menerima upah yang rendah. Ini merupakan masalah serius, mengingat bahwa upah yang memadai adalah salah satu elemen utama dari pekerjaan layak. Data menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula rata-rata upah yang diterima. Misalnya, rata-rata upah untuk penduduk dengan pendidikan perguruan tinggi mencapai 4,67 juta rupiah per bulan, sedangkan untuk mereka dengan pendidikan SD ke bawah hanya sekitar 2,03 juta rupiah per bulan.

Untuk memastikan pekerjaan layak bagi semua, penting untuk fokus pada peningkatan keterampilan melalui berbagai jalur, tidak hanya melalui pendidikan formal tetapi juga pendidikan nonformal. Program pelatihan dan peningkatan keterampilan yang dapat diakses oleh semua kalangan akan membantu meningkatkan kualitas pekerjaan dan upah.

Perlindungan Sosial: Menjamin Kesejahteraan Pekerja

Aspek penting lainnya dalam menciptakan pekerjaan layak adalah jaminan sosial. Jaminan sosial berfungsi untuk memastikan bahwa pekerja dan keluarganya dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya dengan layak. Namun, berdasarkan Sakernas 2023, proporsi pekerja yang mendapatkan jaminan sosial masih belum memadai. Hanya sekitar 41,06% pekerja yang memiliki akses terhadap jaminan sosial. Ini menunjukkan bahwa perlindungan sosial bagi pekerja masih menjadi tantangan besar.

Komitmen Pemerintah dan Kolaborasi untuk Pekerjaan Layak

Untuk menghadapi tantangan ini, pemerintah harus berkomitmen untuk menciptakan dan memperluas pekerjaan layak. Selain itu, penguatan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting. Regulasi dan strategi yang terintegrasi akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik dan memberikan perlindungan yang memadai bagi semua pekerja.

Penciptaan pekerjaan layak harus menjadi prioritas utama, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika dikelola dengan baik, bonus demografi dapat menjadi sumber daya yang sangat berharga, bukan hanya untuk pertumbuhan ekonomi tetapi juga untuk pengurangan kemiskinan di Indonesia.

Dengan langkah-langkah yang tepat, kita bisa memastikan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk tidak menjadi beban, tetapi justru menjadi kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua warga negara Indonesia.***

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    1
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Paling Banyak Dilihat