Cara Menavigasi Tren 'Career Cushioning'

Cara Menavigasi Tren 'Career Cushioning'

Smallest Font
Largest Font

Harazakida.com - Dalam dunia kerja yang penuh ketidakpastian, banyak profesional di Indonesia yang mulai mengadopsi strategi yang dikenal sebagai career cushioning. Survei terbaru dari Robert Walters, penyedia solusi talenta global, mengungkapkan bahwa hampir separuh profesional di Indonesia telah mulai mencari pekerjaan baru dalam enam bulan terakhir sebagai bagian dari strategi ini. Tetapi, apa sebenarnya career cushioning itu, dan mengapa semakin banyak orang yang menerapkannya?

Apa Itu Career Cushioning?

Career cushioning adalah strategi proaktif yang dilakukan oleh individu untuk memperkuat prospek karier mereka dan melindungi diri dari risiko yang mungkin timbul di pekerjaan saat ini. Strategi ini melibatkan pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman baru sembari tetap menjalankan pekerjaan yang ada, sehingga membantu para profesional menghadapi ketidakpastian pasar kerja dan perubahan industri.

Faktor Pendorong Career Cushioning

Menurut survei Robert Walters, ada beberapa faktor utama yang mendorong praktik career cushioning di Indonesia:

  1. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat: Ini menjadi alasan terbesar dengan 52 persen responden mengidentifikasi lingkungan kerja yang tidak mendukung sebagai pemicu utama. Lingkungan kerja yang buruk dapat menciptakan ketidaknyamanan dan tekanan, mendorong karyawan untuk mencari peluang baru.

  2. Kepuasan Kerja yang Rendah: Sebanyak 25 persen responden merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka. Kepuasan kerja yang rendah sering kali terkait dengan kurangnya tantangan, penghargaan, atau perkembangan karier, sehingga mendorong individu untuk mencari alternatif.

  3. Kurangnya Jaminan Keamanan Kerja: Sekitar 17 persen responden merasa tidak memiliki jaminan keamanan dalam pekerjaan mereka. Ketidakpastian tentang masa depan perusahaan atau posisi pekerjaan dapat membuat para profesional merasa perlu untuk siap dengan rencana cadangan.

Mengapa Career Cushioning Penting?

Di tengah ketidakpastian ekonomi dan dinamika pasar kerja yang berubah-ubah, career cushioning menjadi semakin penting. Senior Manager Robert Walters Indonesia, Rika Tantiana, menjelaskan bahwa strategi ini tidak hanya membantu mengurangi risiko kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba tetapi juga memberikan kesempatan bagi para profesional untuk memperluas jaringan dan meningkatkan keterampilan mereka.

“Dengan kondisi pasar yang semakin volatil, semakin banyak profesional di Indonesia yang mulai menerapkan strategi ini, terutama akibat penurunan ekonomi dan kebutuhan akan keamanan kerja yang lebih besar,” ujar Rika Tantiana. 

Career cushioning membantu individu merasa lebih aman dan siap menghadapi perubahan yang tak terduga dalam karier mereka.

Taktik Career Cushioning yang Populer

Berdasarkan survei, taktik career cushioning yang paling banyak dipilih meliputi:

  1. Melamar Pekerjaan Baru (47 persen): Banyak profesional aktif mencari peluang kerja baru sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi mereka di pasar kerja.

  2. Mengikuti Pelatihan atau Pengembangan Keterampilan (42 persen): Berinvestasi dalam pengembangan diri dan keterampilan baru adalah cara lain untuk meningkatkan daya saing dan kesiapan karier.

Menurut Rika, “Career cushioning dapat meningkatkan kepercayaan diri jika dilakukan secara proaktif.” Melalui langkah-langkah ini, para profesional dapat memperbaiki posisi mereka dan mengurangi kekhawatiran mengenai masa depan pekerjaan mereka.

Dukungan Perusahaan terhadap Career Cushioning

Menariknya, survei juga menunjukkan bahwa banyak perusahaan mendukung praktik career cushioning. Sebanyak 47 persen pengusaha yang disurvei melihatnya sebagai kesempatan bagi staf untuk mengembangkan diri dan membawa ide-ide baru ke perusahaan.

Untuk mendukung praktik ini, perusahaan dapat mengambil beberapa langkah, seperti:

  • Menjaga Komunikasi Terbuka: Memastikan bahwa ada dialog terbuka antara karyawan dan manajemen mengenai kebutuhan dan aspirasi karier.
  • Berinvestasi dalam Pengembangan Keterampilan: Menyediakan pelatihan dan peluang pengembangan untuk membantu karyawan memperbaiki keterampilan mereka.
  • Menciptakan Budaya yang Mendukung Mobilitas Karyawan: Mengembangkan lingkungan kerja yang memungkinkan karyawan untuk berkembang dan bergerak di dalam organisasi.
  • Meninjau Kompensasi, Manfaat, dan Fleksibilitas: Memastikan bahwa paket kompensasi dan manfaat karyawan sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka.

Rika Tantiana menambahkan, “Perusahaan dapat menciptakan rencana yang lebih inklusif dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman untuk mengurangi kebutuhan akan career cushioning. Menyediakan jalur karier yang jelas dan peluang pengembangan merupakan langkah penting untuk mempertahankan talenta.”

Kesimpulan

Career cushioning menjadi fenomena yang semakin populer di Indonesia sebagai respons terhadap ketidakpastian dan ketidakstabilan di pasar kerja. Dengan mengadopsi strategi ini, para profesional dapat memperkuat posisi mereka, mengurangi risiko, dan meningkatkan kesiapan karier mereka. Sementara itu, perusahaan juga memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung agar kebutuhan akan career cushioning dapat dikurangi.

Dengan menerapkan langkah-langkah yang tepat dan memiliki kesiapan yang baik, baik individu maupun perusahaan dapat mengatasi tantangan yang ada dan memanfaatkan peluang yang tersedia untuk mencapai kesuksesan di pasar kerja yang dinamis.***

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Paling Banyak Dilihat