Tidak Selalu Mulus, Berikut 5 Bisnis Startup Yang Ternyata Tidak berlanjut dan Sulit Untuk Dikembangkan di Tahun 2024

Tidak Selalu Mulus, Berikut 5 Bisnis Startup Yang Ternyata Tidak berlanjut dan Sulit Untuk Dikembangkan di Tahun 2024

Smallest Font
Largest Font

Harazakida.com - Banyaknya bisnis startup saat ini membuat banyak bisnis ini menginspirasi para perintis baru untuk ikut jejak dari para pebisnis startup sebelumnya. 

Namun, tidak semua bisnis startup bisa berkembang dan sukses hingga saat ini.

Faktor yang mempengaruhi bervariasi, bisa karena faktor solusi pengembangan software yang tidak tepat, tim yang tidak solid, dan lain sebagainya.

Bisnis startup yang tidak berlanjut tersebut akan membuat pemula yang ingin merintisnya menjadi mengurungkan niatnya untuk membangun startup di bidang yang sama. Hal tersebut membuat bisnis startup ini tidak berlanjut hingga tahun ini. 

Nah berikut ini beberapa bisnis startup yang mandeg tidak berlanjut di tahun 2024.

1. Hyperloop One delapan puluh enam

Siapa sangka jika bisnis startup ini bisa terhenti karena visinya sendiri yang mengangkut orang atau barang dalam tabung vakum dengan kecepatan pesawat, Hyperloop One kini menjual asetnya dan memberhentikan karyawannya.

Bisnis ini dirintis bersama oleh Shervin Pishevar pada tahun 2014 sebagai alternatif kereta api dan pesawat, startup ini mengumpulkan lebih dari $ 450 juta dari investor termasuk pemilik mayoritas yang berbasis di Dubai , DP World , Caspian Venture Capital , Sherpa Capital, Formasi 8 , Zhen Fund, dan The Virgin Kelompok.

Walaupun bisnis ini dirintis bukan dari Indonesia, namun dampaknya tetap dapat dirasakan oleh banyak masyarakat dunia dan efeknya tidak ada calon perintis startup yang mengambil ide bisnis ini.

2. Bird

Bergerak di bidang transportasi, yaitu startup skuter listrik, namun tidak ada kemajuan sehingga harus diberhentikan. 

Perusahaan ini naik ke status unicorn dalam waktu kurang dari setahun dan pada puncaknya bernilai $ 2 miliar, di titik terendah hanya mendapatkan suku bunga nol. Tertarik ke pasar publik melalui gabungan perusahaan akuisisi bertujuan khusus pada tahun 2021, terdapat pasar yang sama pada tahun 2022 sehingga dihapuskan dari Bursa Efek New York pada bulan September 2023 setelah harga sahamnya anjlok.

3. Zinc 8 Energy Solutions

Setelah kehilangan CEO-nya dan memberhentikan sebagian besar stafnya pada bulan September, Zinc 8 Energy Solutions, yang mengembangkan startup berbasis baterai aliran, berusaha bertahan dari kebangkrutan.

Namun startup ini tetap tidak pernah berhasil menghasilkan pendapatan apapun ini mempunyai kapitalisasi pasar sebesar $ 1.4 juta dan harga saham yang datar. Sehingga kemungkinan perusahaan ini akan berhenti di tahun ini.

4. Volta Trucks

Volta Trucks, yang merupakan perusahaan bisnis startup pembuat truk listrik Swedia yang didirikan pada tahun 2019, harus dinyatakan kebangkrutan pada bulan Oktober, menghubungkan penyebabnya dengan pasokan baterai yang sulit dan menyebut  pemasok suku cadang EV yang bangkrut dan pembuat bus Proterra pada bulan Agustus 2023 sebagai kontributor kesengsaraan manufaktur dan keuangannya.

Perusahaan ini bisa mengumpulkan lebih dari $ 500 juta.

Menurut Reuters, mereka mengklaim mempunyai buku pesanan lebih dari 5.000 kendaraan. Luxor Capital, sebuah hedge fund, merupakan investor terbesar perusahaan dan sekarang menjadi pemilik aset perusahaan di Inggris. Namun kabar lebih lanjut tentang perusahaan ini belum diketahui apakah masih berlanjut atau sudah berhenti.

5. Sunfolding

Perusahaan startup ini bergerak di bidang tenaga surya dengan desain pelacak yang cerdas. Padahal ide dari perusahaan ini terbilang menarik dan bisa menjadi inovasi baru.

Namun banyak yang tidak terlalu membutuhkan tenaga Surya membuat lama kelamaan perusahaan inj menutup operasinya pada Oktober 2023.

Penutupan ini juga diakibatkan oleh masalah manufaktur dan kurangnya pengalaman proyek tenaga surya, kata seorang mantan karyawan kepada Canary Media.

Pelacak merupakan struktur bertenaga motor yang mendukung panel surya, memungkinkannya mengikuti matahari saat melintasi langit. Pembangunan industri bernilai miliaran dolar yang berkembang pesat yang didorong oleh bisnis tenaga surya berskala utilitas dan didominasi oleh pemimpin industri Nextracker dan Array Technologies. Perusahaan ini menggunakan tekanan udara untuk mengembang kantung fleksibel yang menggeser panel surya dengan cara yang lebih efisien, sehingga menghemat bahan dan perawatan.

Sunfolding menerima pendanaan awal dari Y Combinator pada tahun 2017 dan kemudian mengumpulkan lebih dari $ 32 juta dari investor termasuk G 2 VP dan Macquarie Group. Namun tetap saja, karena tetap tidak bisa berkembang membuat perusahaan ini akhirnya ditutup dan tidak berlanjut sampai sekarang.

Itulah beberapa perusahaan bisnis di bidang startup yang ternyata harus menghentikan usahanya setelah membangunnya susah payah. Kemungkinan yang terjadi yaitu karena solusi yang tidak sesuai dengan permasalahan, atau bagi masyarakat hal yang kamu kembangkan itu tidak banyak orang yang membutuhkannya.



Sumber : canarymedia.com

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Daisy Floren
Donna Hettinger Administrator

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Paling Banyak Dilihat